Pada debut perdananya, saham perseroan dibuka dengan harga Rp6.300 atau turun Rp200. Saham perseroan sempat berada pada level tertinggi Rp6.700 dan terendah Rp6.300.
Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Samsul Hidayat berharap dengan pencatatan tersebut dana yang dihimpun dari masyarakat bisa dikembangkan. Kemudian, dia juga meminta perusahaan menjaga keterbukaan ke publik.
"Tanggung jawab mengembangkan dana perusahaan. Saya kira banyak hal terjadi dalam perusahaan mudah-mudahan Prodia bisa mengembangkan perusahaan menjadi besar dan bermanfaat bagi investor," kata Samsul di Gedung BEI, Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2016).
Saham yang ditawarkan ke publik sebesar 187,5 juta lembar saham. Kemudian saham pemilik sebanyak 750 juta lembar saham. Sehingga total saham tercatat sekitar 937,5 juta lembar saham.
Adapun dari aksi korporasi ini perseroan mengincar dana dari publik sebanyak Rp1,21 triliun. Alhasil, kapitalisasi pasar yang terbentuk sebanyak Rp6,09 triliun.
Rencananya, dana hasil penawaran publik sebanyak 67 persen digunakan untuk pengembangan dan ekspansi jaringan outlet di Indonesia. Lalu, sebanyak 19 persen untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan perusahaan. Sisanya 14 persen untuk modal kerja dan operasional.
Sekadar diketahui, total aset perseroan pada 30 Juni 2016 sebesar Rp588,3 miliar. Sementara total utang (liabilities) sebesar Rp534,7 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News