Mengutip Bloomberg, Selasa, 26 November 2019, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka naik tipis di Rp14.084 per USD. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp14.077 hingga Rp14.085 per USD. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp13.870 per USD.
Sementara itu, berita positif tentang perdagangan Tiongkok-Amerika Serikat membantu meningkatkan sentimen risiko pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), mengangkat dolar Amerika Serikat (USD) ke level tertinggi satu minggu terhadap safe haven yen.
Sementara itu, poundsterling Inggris menguat karena jajak pendapat pemilu Inggris selama akhir pekan terus menunjukkan keunggulan yang cukup besar bagi Partai Konservatif yang berkuasa.
Tiongkok dan Amerika Serikat sangat dekat dengan kesepakatan perdagangan fase satu, Global Times, sebuah tabloid yang dijalankan oleh harian resmi Partai Komunis, People’s Daily, mengatakan, mengabaikan laporan media negatif.
Terhadap yen, yang cenderung menguat di saat-saat terjadi tekanan geopolitik atau finansial akibat posisi Jepang sebagai kreditor terbesar dunia, dolar menguat 0,29 persen menjadi berada di 108,95 yen, tertinggi dalam satu minggu terakhir.
Juga membantu sentimen risiko adalah berita selama akhir pekan bahwa Tiongkok berusaha untuk secara substansial menaikkan batas atas denda pelanggaran kekayaan intelektual.
"Pemerintah Tiongkok berjanji untuk meningkatkan hukuman atas pelanggaran hak kekayaan intelektual dan ambang batas hukuman pidana yang lebih rendah untuk pencurian IP, berpotensi membantu dalam pembicaraan perdagangan AS-Tiongkok," kata Ahli Strategi Morgan Stanley dalam sebuah catatan.
Optimisme tentang kesepakatan perdagangan juga mengurangi permintaan untuk obligasi safe-haven. "Sayangnya, kami sudah sering mengalami ini sebelum saya berjuang untuk menjadi sangat bersemangat," kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA, dalam sebuah catatan.
Indeks dolar AS, yang membandingkan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya naik 0,03 persen pada 98,298. Para investor memandang Amerika Serikat sebagai berposisi relatif baik untuk menghadapi perang dagang yang besar seandainya ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News