Analis Pefindo Dyah Puspita menjelaskan ada tiga faktor pendukung yang membuat Jasindo memperoleh peringkat idAA. Salah satu faktor tersebut yakni posisi Asuransi Jasindo yang penting sebagai entitas milik pemerintah.
"Kami (Pefindo) melihat Jasindo dikover oleh beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang besar, seperti PT Garuda Indonesa dan PT Telkom," ujar Dyah, saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (13/10/2015).
Kemudian, faktor pendukung lainnya adalah perseroan memiliki posisi pasar yang sangat kuat dalam segmen asuransi umum. Hal ini lantaran sebagai perusahaan asuransi yang bergerak juga di sektor minyak dan gas, maka dibutuhkan keahlian khusus dalam menangani sektor tersebut sehingga perseroan memiliki posisi pasar yang kuat.
Lalu faktor pendukung yang terakhir yaitu Pefindo melihat perseroan memiliki posisi likuiditas yang kuat. Hal ini dapat dilihat dari sisi investasi yang kuat di mana sekitar 50 persen ditempatkan di time deposit dan ditempatkan di bank reputasi baik seperti bank-bank besar.
"Likuiditas ini didukung underwriting cash flow dia (Jasindo) yang cukup baik, jadi di atas 100 persen. Maksudnya dari hasil underwriting-nya, Jasindo bisa cover pembayaran klaim. Makanya operating performance-nya bagus," ungkap Dyah.
Sedangkan untuk faktor yang membatasi peringkat, Pefindo menilai Jasindo melihat tingkat permodalan yang moderat yang dinilai dapat menghambat ekspansi. Kemudian persaingan yang ketat dalam segmen ritel.
Selain itu, dirinya menambahkan, peringkat dapat naik jika indikator permodalan dan posisi bisnis meningkat. Sementara itu, peringkat dapat turun jika posisi bisnis melemah secara signifikan yang diikuti oleh pelemahan tingkat RBC dan kinerja operasional. Peringkat juga dapat turun jika dukungan dari pemerintah melemah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News