Pencapaian laba ini dikontribusikan oleh peningkatan pendapatan bunga bersih dan fee base income. Pendapatan bunga bersih tumbuh 4,6 persen dengan menjadi Rp1,8 triliun.
"Fee base income tumbuh 12,4 persen menjadi Rp979,8 miliar dari Rp872,1 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, aset tumbuh 2,3 persen menjadi Rp72,2 triliun dari Rp70,5 triliun pada akhir Desember 2016," kata Corporate Secretary Bank Mega Christiana M. Damanik Corporate Secretary dalam keteranganya, Senin 31 Juli 2017.
Kredit perseroan mencapai Rp30,1 triliun pada semester I-2017. Pertumbuhan terbesar yaitu pada segmen joint financing sebesar 22 persen dan komersial 19 persen dan korporasi 7 persen.
Kemudian, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 3,3 persen menjadi Rp52,8 triliun dari Rp51,1 triliun di akhir 2016. DPK dikontribusikan oleh kenaikan dana murah yaitu peningkatan pada giro yang tumbuh 38,8 persen menjadi Rp7,7 triliun dari Rp5,6 triliun pada akhir Desember 2016.
Rasio kecukupan modal Bank Mega atau capital adequacy ratio (CAR) tercatat sebesar 24,02 persen. Rasio NPL (gross) juga terjaga dengan baik yaitu sebesar 3,15 persen dan NPL (nett) sebesar 2,33 persen yang berada dibawah batas maksimum yang ditentukan regulator yaitu lima persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News