Mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengatakan data-data BEI pada 2021 mencatatkan level tertinggi sepanjang masa. "Indeks kita mengalami rekor, total frekuensi juga tertinggi sepanjang masa, dan juga volume, value juga mencapai rekor high," katanya dalam konferensi pers. Rabu, 29 Juni 2022.
Tercatat, dari segi likuiditas perdagangan efek saham, Rata-Rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) saham pada 2021 mengalami kenaikan sebesar 45,2 persen (yoy) dengan nilai mencapai Rp13,4 triliun.
Pada 2021, rerata frekuensi perdagangan harian saham mengalami kenaikan sebesar 91,1 persen (yoy) menjadi 1,29 juta transaksi per hari. Frekuensi perdagangan harian saham mampu menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah BEI, yaitu 2.141.575 kali transaksi pada 9 Agustus 2021.
Baca juga: Sah! Iman Rachman Resmi Jadi Dirut Baru BEI |
Selain itu, rerata volume perdagangan harian saham juga mengalami kenaikan sebesar 81,4 persen (yoy) menjadi 20,6 miliar saham per hari. Adapun pada 2021, volume perdagangan harian saham menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah BEI, yaitu 50.982.543.199 saham pada 9 November 2021
Sementara untuk total nilai kapitalisasi pasar saham pada akhir 2021 tercatat sebesar Rp8.255,62 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 18,4 persen (yoy).
Di sisi lain, dari sisi perusahaan tercatat, aktivitas jumlah Pencatatan Efek Baru Saham masih bertumbuh secara positif, BEI mampu mencatatkan 54 perusahaan tercatat baru dengan fund raised mencapai Rp62,61 triliun yang merupakan nilai fund raised tertinggi sepanjang sejarah BEI.
Hal tersebut menghantarkan jumlah perusahaan tercatat di BEI mencapai 766 Perusahaan Tercatat pada akhir 2021. Dari segi pengembangan investor, pada 2021 total jumlah investor di pasar modal Indonesia mencapai 7,49 juta, atau mengalami pertumbuhan sebesar 93,0 persen (yoy).
Sementara pada periode yang sama, investor saham telah mencapai 3,45 juta investor atau naik 103,6 persen (yoy).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News