Direktur Utama BJTM, Hadi Sukrianto, mengatakan kontribusi terbesar komposisi kredit diperoleh dari kredit konsumer sebesar Rp16,71 triliun, atau naik 19,14 persen secara year on year (YoY), kredit komersial sebesar Rp5,18 triliun atau naik 22,53 persen (YoY), dan kredit UMKM sebesar Rp4,30 triliun atau naik 12,38 persen (YoY).
"Dari komposisi itu, pertumbuhan terbesar di kredit konsumer ada pada kredit pemilikan rumah (KPR) dengan total sebesar Rp1,3 triliun atau naik 26,71 persen (YoY) dan kredit multiguna sebesar Rp14,85 triliun atau naik 19,20 persen (YoY)," kata Hadi, saat paparan publik kinerja Bank Jatim, di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (11/3/2015).
Sementara untuk kredit komersial, dia menguraikan, pertumbuhan kredit sindikasi mendominasi dengan total kredit sebesar Rp1,17 triliun atau naik 44,59 persen (YoY). Kredit UMKM, pertumbuhan terbesar diraih kredit pundi rencana sebesar Rp796 miliar atau naik 55,22 persen (YoY).
Kinerja Bank Jatim tercermin dari rasio keuangan, seperti CAR sebesar 22,17 persen, ROA sebesar 3,52 persen, ROE sebesar 18,98 persen, NIM sebesar 6,90 persen dan BOPO sebesar 69,63 persen.
Selain kinerja keuangan dan rasio sangat baik, perbaikan kualitas kredit atau penurunan Non Performing Loan (NPL) dari 3,44 persen menjadi 3,31 persen merupakan upaya perseroan di 2014 melalui mekanisme strategi penagihan dan koordinasiterkait klaim asuransi.
Bank Jatim juga lebih banyak menyalurkan kredit di sektor produktif kepada pelaku usaha ekonomi lainnya, salah satunya dengan melakukan ekspansi di sektor mikro pada 2014 mampu memberikan kontribusi dengan outstanding kredit sebesar Rp264,08 miliar dan dengan rasio NPL 0,00 persen.
"Dengan perkembangan yang cukup baik ini, kami akan menambah 56 unit mikro baru," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News