"Melihat kondisi likuiditas yang ketat, membuat kami lebih realistis, dengan tidak menargetkan seperti tahun-tahun sebelumnya," ujar Direktur Strategy & Finance BNGA Wan Razly ditemui dalam acara Public Expose perseroan di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Rabu (3/12/2014).
Dengan melihat perolehan laba perseroan selama sembilan bulan pertama di 2014 mengalami penurunan 28 persen menjadi Rp2,3 triliun, dibanding raihan sebesar Rp3,2 triliun di kuartal III/2013.
Menurut dia, keadaan sembilan bulan pertama ini mengalami gejolak. Memang pendapatan bunga naik, namun beban bunga tetap mengalami kenaikan. Tidak hanya itu pendapatan non bunga juga mengalami penurunan.
Dia menjelaskan, dengan keadaan yang belum stabil di negeri ini, seperti perlambatan ekonomi, tingginya inflasi dan tingginya biaya. Maka imbasnya sangat besar bagi kinerja bisnis perseroan hingga kuartal III/2014.
Dengan keadaan seperti itu, dia tetap optimistis bisa meningkatkan laba perusahaan, meski banyak tantangan untuk kedepannya. "Masih tetap tumbuh positif, meski tidak besar dengan perolehan tahun-tahun sebelumnya," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News