Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan kekhawatiran geopolitik menjadi faktor utama penentu gerak indeks hari ini. Investor diprediksi melakukan aksi ambil untung atau profit taking dalam menyikapi kondisi tersebut.
"Perkembangan di Timur Tengah menguji sentimen setelah awal bulan ini yang cenderung bullish untuk ekuitas global," kata Lanjar, seperti dikutip dari riset hariannya, di Jakarta, Selasa, 17 September 2019.
Ia menambahkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan Amerika Serikat menunggu verifikasi bahwa Iran melakukan serangan terhadap fasilitas minyak utama Arab Saudi. Selain itu, investor akan terfokus pada keputusan the Fed terkait perubahan suku bunga AS sebagai respons terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
"Sehingga secara teknikal kami masih proyeksikan IHSG mengalami pelemahan dengan support resistance 6.170-6.263," sebut dia.
Dari dalam negeri, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper menilai, pelemahan lanjutan akan terjadi karena sentimen negatif dari sektor konsumer. Penaikan tarif cukai rokok menjadi 23 persen yang akan berkalu pada Januari 2020 telah membuat saham produsen rokok anjlok.
Selain itu, data neraca perdagangan yang baru dirilis menunjukkan hasil yang kurang baik. "IHSG diprediksi melemah dan diperdagangkan di level support 6.154-6.187 dan resistance 6.259-6.298," kata Dennies.
Beberapa saham yang bisa dicermati investor hari ini adalah saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Unilever Indonesia (UNVR), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News