"Kita jangan hanya percaya sama manajer investasi. Penting kita juga untuk meriset bibit, bebet, dan bobot reksa dana yang mau Anda beli," ujar Analis BNI Sekuritas William Siregar saat dihubungi Medcom.id, Rabu, 1 Januari 2020.
Selain itu, kita juga harus mengetahui ke mana saja manajer investasi mengalokasikan dana investasi.
"Misal reksa dana A, kita bisa melacak alokasi portofolionya berapa persen. Kita bisa melihat apa sih saham-saham yang dibeli oleh manajer investasi, kita bisa melihat secara transparan. Jadi, enggak ada alasan kita salah beli reksa dana," paparnya.
Selanjutnya, William meminta masyarakat tidak mudah percaya pada manajer investasi yang menjanjikan keuntungan besar sebuah produk reksa dana.
"Pada dasarnya, dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dilarang menjanjikan return, karena kita menyadari itu tidak pasti, market sangat dinamis," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News