Proyek PGV Cimanggis yang dikembangkan anak perusahaan APLN, yaitu PT Graha Tunas Selaras, rencananya akan membangun sebanyak 24 tower dengan total 37 ribu unit. Proyek ini diharapkan dapat membantu mengurangi backlog atau angka kekurangan rumah yang diperkirakan sekitar 11 juta-14 juta unit.
Wakil Direktur Utama WIKA Gedung Novel Arsyad menyebutkan bahwa pihaknya sudah menandatangani nota kesepahaman dengan APLN terkait pembelian satu tower apartemen tersebut. Pembelian satu apartemen guna memenuhi jumlah besar kebutuhan untuk karyawan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).
Meski sudah ada nota kesepahaman, Novel menekankan, perseroan belum melakukan transaksi apa pun. Pembelian satu tower apartemen juga bukan dari bagian pembayaran atas kontrak pembangunan tiga menara apartemen yang sedang dijalankan oleh perseroan.
"Kalau dibayar pakai tower, saya tidak bisa bayar supplier," ungkap Novel, ditemui usai signing ceremony kontrak kerja sama antara APLN dan WIKA, di Marketing Lounge Podomoro Golf View, Jakarta, Rabu (31/8/2016).
Wika Gedung memang telah mendapat kontrak pembangunan tiga menara apartemen di proyek PGV Cimanggis sebesar Rp820 miliar. Dari rencana yang ada, proyek tersebut akan dikerjakan selama 28 bulan kalender kerja dan 365 hari masa pemeliharaan. Tiga menara yang dibangun berkapasitas 4.000 unit menara.
Sementara itu, Wakil Direktur APLN Indra W. Antono menambahkan, WIKA Gedung memiliki rencana untuk membeli satu tower dari proyek PGV Cimanggis. Namun hal tersebut masih sebatas ketertarikan saja, karena mengingat kebutuhan karyawan WIKA Gedung terhadap tingkat hunian.
"Tadi kami ada perbincangan WIKA Gedung ada minat untuk membeli juga selain membangun. Tapi ini masih akan kami tindaklanjuti, belum ada keputusan," pungkas Indra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News