"Sampai dengan April marketing sales itu di Rp700 miliar, karena bisnis properti itu kan antara marketing sales dengan revenue," kata Direktur Utama Summarecon Agung Adrianto Pitoyo Adhi, ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (9/5/2016).
Ia menambahkan bahwa proyek yang di Karawang masih sedang persiapan untuk membangun townships. Pasalnya, perusahaan merupakan spesialis untuk pengembangan townships. Tanah yang sudah disiapkan untuk membangun proyek di Karawang seluas 75 hektare (ha).
Selain pengembangan townships, di Karawang juga ada pengerjaan mix used yang akan diluncurkan dalam waktu dekat. Terkait harga, perusahaan belum bisa membukanya dengan gamblang.
Adapun Karawang dipilih karena wilayah itu merupakan kawasan industri dan memiliki potensi untuk menjadi kota yang modern. Karena itu, perusahaan berharap produk yang dibangun dan dipasarkan bisa dapat dibeli oleh konsumen yang ada di sana.
"Target marketing sales ada tapi belum bisa diberitahu karena belum rilis. Kita masih persiapan," jelas Adrianto.
Sementara itu, terkait proyek di Bandung, Summarecon mampu menjalankan aksi yang baik. Namun yang terpenting adalah dalam membangun proyek, perusahaan tetap taat dengan perizinan serta aturan yang ada di Kota Bandung.
"Kita bersyukur Summarecon Bandung di awal sempat ada pergunjingan tentang perizinan. Tapi, kami sebenarnya sangat taat dengan perizinan dan menghargai aturan-aturan yang ada di Kota Bandung. Cuman ada missunderstanding saja kemarin," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id