Paparan Kinerja PT Phapros Tbk (PEHA). Medcom/Desi.
Paparan Kinerja PT Phapros Tbk (PEHA). Medcom/Desi.

Phapros Siap Bangun Pabrik di Myanmar dan Nigeria

Desi Angriani • 14 Maret 2019 14:16
Jakarta: PT Phapros Tbk (PEHA) siap membangun pabrik farmasi di negara Myanmar, Kamboja, dan Nigeria. Langkah tersebut menjadi bagian dari rencana ekspansi perseroan untuk memasarkan produk unggulan.
 
Direktur Utama PT Phapros Tbk Barokah Sri Utami mengatakan perseroan menyiapkan dana Rp100 miliar untuk aksi korporasi tersebut. Sebelum mendirikan pabrik, Phapros akan melakukan ekspor dan kerja sama dengan industri farmasi di negara tersebut.
 
"Ekspansi drug factory di Myanmar, Kamboja dan Nigeria dengan nilai investasi Rp100 miliar. Kami melakukan visibility study dan kajian dulu sebelum mendirikan pabrik. Kami masuk dengan ekspor dulu untuk mengurangi risiko atas keberhasilan yang tidak besar," kata Emmy dalam paparan publik di Hotel JW Marriott Kuningan, Jakarta, Kamis, 14 Maret 2019.

Emmy menuturkan sumber pendanaan untuk aksi korporasi bakal dilakukan melalui pelaksanaan right issue dengan nilai Rp1 triliun pada semester Il-2019. Namun, ia enggan menyebut mitra yang bakal digandeng PEHA untuk membangun pabrik di sejumlah negara tetangga itu.
 
"Partner nya belum bisa disampaikan," imbuh dia.
 
Saat ini ekspor produk farmasi PEHA ke sejumlah negara Asia Tenggara belum mencapai lima persen. Jumlah tersebut ditargetkan meningkat dengan adanya kerja sama dan rencana pembangunan pabrik di luar negeri.
 
"Kita targetkan ekspor bisa lima persen. Sekarang belum sampai ke angka itu," tambah dia.
 
Untuk inovasi produk dan pengembangan di 2019, PEHA akan meluncurkan 12 produk baru. Di pengembangan teknologi, PEHA memfokuskan pada Internet of Things untuk operasional marketing dan produksi, serta melakukan integrated system dengan anak perusahaan.
 
Selain mengembangkan produk, PEHA juga berencana melakukan pengembangan alat kesehatan yang merupakan hasil hilirisasi riset dalam negeri. Termasuk menambah jumlah saham di rumah sakit dan mengembangkan bisnis apotek.
 
"Dari sisi pengembangan bisnis anorganik yang tercantum dalam rencana jangka panjang perusahaan, PEHA berencana akan mengakuisisi fasilitas pelayanan kesehatan, rumah sakit dan apotek," pungkas dia.
 
Adapun di bidang kinerja keuangan, laba PEHA naik 6,41 persen dari Rp125,27 miliar pada 2017 menjadi Rp133,29 miliar pada 2018. Penjualan bersih atau net sales juga meningkat dalam kurun lima tahun berturut-turut.
 
Untuk laba tahun berjalan atau current year profit juga terjadi peningkatan. Pada 2014 sebanyak Rp44,99 miliar, menjadi Rp133,29 miliar di 2018. Di sisi lain, PEHA juga berhasil mempertahankan net profit marginnya atau perbandingan laba bersih terhadap penjualan tetap double digit yaitu sebesar 13 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan