Direktur HOME Adri Sofyan menyatakan sedang mencari skema pembiayaan yang paling pas untuk mengembangkan lahan seluas 26 ha. Sebab, dari total lahan tersebut, masih ada 5,74 ha lahan yang dimiliki perseroan tapi belum bersertifikat.
"Kami punya beberapa opsi, di antaranya adalah menjalin kerja sama dengan investor potensial lain atau menggunakan skema inbreng dengan perusahaan lain. Saat ini ada salah satu perusahaan dari Sinar Mas Group yang berminat, namun masih dalam penjajakan," ujar Adri dalam acara Public Expose Insidentil, di Gedung Bursa EFek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis, 16 November 2017.
Manajemen, tutur Adri, harus segera memproses bukti kepemilikan dengan melakukan reklamasi. Pasalnya, otoritas Batam hanya memberikan waktu satu tahun ke perseroan dalam merealisasikan pembangunan fisik di atas lahan reklamasi tersebut.
"Kami diberikan waktu satu tahun untuk mengembangkan lahan itu atau sampai November tahun depan. Jika satu tahun belum di kembangkan, maka tanah bisa kembali lagi ke Batam," tutur Adri.
Salah satu perusahaan milik Sinar Mas, lanjut Adri, mempunyai visi dan misi yang sama dengan perseroan. Dari rencana yang ada, perseroan bakal menyulap lahan kosong tersebut dengan membangun kondominium dan vila.
"Hingga saat ini kami sedang berbincang dengan entitas Sinar Mas Group terkait bagaimana kerja samanya. Kami ingin jadi pemegang saham mayoritas," jelas Adri.
Pendapatan Turun
Meski nantinya kerja sama dengan Sinar Mas, Adri meyakini, perseroan masih menghadapi tantangan yang sangat besar di tahun ini dan 2018. Sehingga perseroan akan mengalami penyusutan pendapatan di tahun depan. "Tahun depan pendapatan Perseroan masih akan turun, mungkin cukup signifikan bisa mencapai 20 persen," tutur Adri.
Maka dari itu, demi mengantisipasi penurunan pendapatan di tahun depan, manajemen akan merenovasi hotel yang tergolong tua (Hotel Goodway). Dengan begitu bisa bersaing dengan bisnis penginapan yang kotanya dekat dengan negeri Singapura.
Demi merenovasi hotel perseroan di Batam, dia menambahkan, perseroan telah menganggarkan dana belanja modal (capex) sebesar Rp28 miliar. Dananya didapatkan dari pinjaman perbankan. "Sayangnya, pemegang saham pengendali kami masih belum satu kata terkait rancang bangun hotel bintang empat sebanyak 300 kamar sehingga waktu pelaksanaannya molor," tukas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News