Keduanya pun sepakat untuk saling mendukung dalam meningkatkan layanan dan efisiensi serta meningkatkan kemampuan keuangan BTEL. Di mana hal ini diwujudkan dalam perjanjian sewa menyewa jaringan dengan kerja sama kolaborasi jaringan.
"Sebagai dua operator milik pengusaha nasional, kita bukan saja harus cepat dan terdepan dalam mendukung program pemerintah, tapi juga harus saling mendukung satu dengan yang lain, bersama-sama mengatasi masalah yang selama ini membatasi pertumbuhan perseroan," ungkap Presiden Direktur Smartfren, Rodolfo Pantoja, dalam siaran persnya, di Jakarta, Selasa (4/11/2014).
Oleh karena itu, BTEL dan Smartfren akan segera menjajaki kemungkinan pengembangan jaringan menuju layanan 4G berbasis LTE FDD guna meningkatkan kualitas dan layanan bagi para pelanggannya.
"Saat ini yang terpenting adalah kepentingan pelanggan baik ESIA maupun Smartfren terlayani dengan sebaik-baiknya. Karena kalau pelanggan senang, maka para stakeholders bahkan regulator pun akan senang dan mendukung," tambahnya.
Menurutnya, baik ESIA maupun Smartfren akan tetap hadir seperti biasa namun dengan operasional yang jauh lebih efisien dan khususnya untuk pelanggan ESIA akan mendapat jangkauan lebih baik.
Dua perusahaan besar yang dimiliki pengusaha ini sangat mengapresiasi langkah pemerintah melalui Kominfo mendorong kedua operator nasional ini dalam sebuah proses penyehatan industri telekomunikasi nasional.
"Sehingga kami berdua mendapat kesempatan berkontribusi positif dalam pengembangan telekomunikasi di Indonesia sehinggan masyarakat Indonesia dapat merasakan layanan telekomunikasi seperti layaknya negara maju lainnya," tutup Rodolfo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News