Untuk menambah dua pabrik baru, menurut Jarot, perusahaan menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp1,9 triliun di tahun ini. Dana tersebut selain untuk operasional dan modal kerja perusahaan, salah satunya adalah untuk pembangunan dua pabrik baru.
"Capex untuk operasional dan modal kerja. Project baru lagi ada, tapi baru mulai. Kalimantan banyak precast untuk support baru project Waskita Karya," kata Jarot, ditemui usai RUPSLB Waskita Beton Precast, di kantor pusat Waskita Karya, Jakarta, Selasa (31/1/2017).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Penambahan pabrik ini akan menambah luas yang dimiliki perusahaan. Untuk penambahan pabrik yang ada di Sumatera, letaknya akan berada di Medan, Sumatera Utara. Saat ini, Jarot mengemukakan, Waskita Beton telah memiliki lahan seluas 10 hektar (ha).
"Untuk kapasitas di dua pabrik baru yang akan ada di Sumatera dan Kalimantan sebanyak 600 ribu ton. Itu kita masih kembangkan. Rata-rata dari dua pabrik mencapai 300 ribu ton," tutur Jarot.
Ketika ada penambahan dari dua pabrik, lanjut Jarot, maka tingkat kapasitas produksi perusahaan mencapai 2,65 juta ton.
"Tahun ini, perseroan menargetkan dapat memiliki kapasitas produksi sebesar 3,25 juta ton atau bertambah 600.000 ton," tutur Jarot.
Selain dari penambahan pabrik baru, peningkatan kapasitas produksi juga melalui penambahan kapasitas pabrik yang sudah ada.
"Tahun kemarin, kami punya 10 pabrik, Sumatera Selatan ada 2 Pabrik, Jawa Timur ada satu pabrik, Jawa Barat ada 6 pabrik, dan Jawa Tengah ada satu pabrik. Penambahan kapasitas juga karena kebutuhan beton di Jawa masih besar," tutup Jarot.