Dalam sambutannya di hadapan manajemen dan pegawai bursa, Heru menantang karyawan BEI, KSEI, dan KPEI menjalankan tes urine. Langkah itu dilakukan guna memerangi narkotika di kalangan pasar modal.
"Untuk tes urine ini dilakukan karena hanya dua yakni kesadaran dan penegakan hukum. Kesadaran dari institusinya supaya pegawainya mau di cek. Untuk sekarang silakan siapa yang mau melakukan cek urine," tegas Heru, ditemui di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Senin, 21 Mei 2018.

Kepala BNN saat menyambangi BEI. (FOTO: Medcom.id/Dian Ihsan)
Saat Heru menyerukan tes urine, banyak karyawan bursa yang berdiam diri. Sehingga Direktur Utama BEI Tito Sulistio turun tangan langsung melakukan tes urine.
Selain Tito, ada empat orang pegawai bursa yang berani melakukan tes urine, termasuk Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan.
Adanya tantangan memerangi narkotika, Tito akan terus menerus melakukan sosialisasi ke semua orang yang bekerja di bursa, baik itu perusahaan efek (broker), manajer investasi (MI) hingga pelaku pasar.
"Pasar modal ini tempat berteduhnya para stakeholder di pasar modal. Ada dua juta orang bekerja di rumah pasar modal," tegas Tito.
Program P4GN, lanjut dia, memang perlu diserukan di pasar modal. Karena, bekerja di pasar modal mempunyai tekanan yang sangat tinggi. Dengan begitu, sangat rentan menggunakan narkoba.
"Seorang trader itu bekerja dengan tekanan cukup tinggi. Memang banyak kasus mereka semua jadi pemakai, karena kebutuhan mereka untuk bekerja," pungkas Tito.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id