Direktur Utama Sritex Iwan Setiawan Lukminto mengatakan, dana itu nantinya bakal digunakan untuk belanja kain dan garmen. Dia menyebut, sebanyak 80 persen belanja modal tersebut akan dialokasikan untuk belanja kain, sedangkan sisanya akan dialokasikan untuk belanja garmen.
"Kemarin kita sudah mulai investasi di Sritex Tbk untuk menyelesaikan capex tahun ini untuk pembuatan kain jadi dan garmen. Capex tahun ini USD104 juta. Itu 80 persen untuk kain sisanya garmen," ungkap Iwan ditemui di kantor Kementerian Perindustrian, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (9/4/2015).
Dia menambahkan, pertumbuhan ekspor perusahaan mengalami peningkatan yang cukup signifikan, untuk bidang fashion, benang, kain jadi dan seragam kerja atau uniform. Dia menyebut, pasar yang mengalami tujuan utama ekspor Sritex adalah negara-negara Asia dan Amerika.
"Pertumbuhan penjualan domestik dan ekspor pada tahun ini sekitar tujuh persen jika dalam bentuk dolar Amerika Serikat (USD). Kalau secara rupiah bisa 12 persen pertumbuhannya," ungkap dia.
Memiliki pabrik sebanyak tiga buah yang ada di Sukoharjo, Solo dan Semarang, lanjut dia, pihak perusahaan telah berhasil meraup total penjualan pada tahun lalu sebesar USD589 juta.
"Pabrik kita berpusat di Jawa Tengah dan itu ada di Sukoharjo, Solo dan Semarang. Total penjualan kain untuk tahun lalu sebanyak USD589 juta," pungkas Iwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News