Ilustrasi -- FOTO: Reuters
Ilustrasi -- FOTO: Reuters

Strategi Jitu, Intiland Development Raup Laba Rp428,9 Miliar

Dian Ihsan Siregar • 30 Maret 2015 20:37
medcom.id, Jakarta: Perusahaan pengembang properti PT Intiland Development Tbk (DILD) membukukan laba bersih sebesar Rp428,9 miliar sepanjang 2014, atau naik 33 persen dari posisi sebesar Rp323,7 miliar di 2013. Dengan perolehan laba usaha tercatat mencapai Rp598,5 miliar, atau melonjak 49 persen di 2013.
 
"Kondisi sektor properti menghadapi tantangan cukup berat sepanjang 2014. Intiland berhasil mengeksekusi strategi kunci untuk mempertahankan pertumbuhan usaha. Dinamika politik dan kondisi makroekonomi sepanjang 2014 memberikan tantangan cukup berat bagi pelaku industri properti. Tapi lewat strategi pemasaran yang tepat dengan segmen pengembangan yang beragam, kami berhasil menjaga kinerja perusahaan secara positif," ujar Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono, dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/3/2015).
 
Peningkatan laba terutama didorong naiknya pendapatan usaha. Hingga akhir Desember 2014, Intiland membukukan nilai pendapatan sebesar Rp1,83 triliun, atau meningkat 21 persen dibandingkan perolehan 2013 yang mencapai Rp1,51 triliun.

Berdasarkan tipenya, pendapatan dari pengembangan (development income) memberikan kontribusi sebesar Rp1,62 triliun atau 88 persen dari seluruh pendapatan. Perseroan berhasil meningkatkan kontribusi pendapatan berkelanjutan (recurring income) menjadi 12 persen atau senilai Rp215 miliar.
 
"Kami akan terus meningkatkan kontribusi dari pendapatan berkelanjutan. Seiring selesainya pembangunan gedung perkantoran South Quarter 2015 ini maka akan memberikan kontribusi signifikan bagi pendapatan berkelanjutan perusahaan di masa depan," ungkap dia.
 
Dia menguraikan, ditinjau dari segmentasi produknya, kontribusi pendapatan terbesar 2014 berasal dari segmen pengembangan mixed-use dan high rise. Segmen pengembangan ini memberikan kontribusi sebesar Rp932 miliar, atau 51 persen dari keseluruhan pendapatan yang dibukukan. Segmen pengembangan kawasan perumahan memberikan kontribusi sebesar Rp317 miliar atau 17 persen.
 
Kontributor berikutnya yaitu dari penjualan di segmen pengembangan kawasan industri dengan pengembangan Ngoro Industrial Park sebesar Rp368 miliar, atau memberikan kontribusi sebesar 20 persen. Segmen properti investasi (pendapatan berkelanjutan) tercatat memberikan kontribusi sebesar 12 persen atau setara Rp215 miliar.
 
Proyek South Quarter tercatat menjadi kontributor terbesar dengan kontribusi pendapatan sebesar Rp628,8 miliar, atau 34 persen dari keseluruhan pendapatan. Proyek Ngoro Industrial Park mencatatkan penjualan sebesar Rp368 miliar, atau memberikan kontribusi 20 persen.
 
Seiring perkembangan usaha, Intiland juga berhasil meningkatkan nilai aset perusahaan menjadi Rp9,01 triliun, naik sebesar Rp1,49 triliun atau meningkat 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Naiknya nilai aset perusahaan terutama disebabkan adanya peningkatan persediaan sebesar Rp1,01 triliun oleh karena pembangunan proyek Aeropolis, kondominium 1Park Avenue, dan perumahan Serenia Hills dan Graha Natura.
 
Selain pengembangan proyek-proyek yang telah berjalan, Intiland menyiapkan sejumlah proyek baru yang akan diluncurkan tahun ini. Proyek-proyek baru tersebut antara lain merupakan produk hunian kondominium, perumahan, dan kawasan terpadu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan