Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper mengatakan investor kembali melakukan aksi ambil untung atau profit taking untuk mengantisipasi risiko ketidakpastian global tersebut sehingga membuat ruang gerak indeks menyempit. Hari ini indeks akan diperdagangkan di level support 6.260-6.274 dan resistance 6.305-6.322.
"Peluang penguatan semakin menyempit sehingga rawan terjadi aksi ambil untung. Sentimen global diperkirakan masih akan memengaruhi pergerakan," kata Dennies, seperti dikutip dari riet hariannya, di Jakarta, Jumat, 30 Agustus 2019
Sementara itu, Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, secara teknik indeks telah melebar dan memasuki area jenuh beli. Ia meramalkan hari ini indeks akan bergerak terkonsolidasi di zona hijau.
"Indeks cenderung bertahan pada zona hijau dengan support-resistence 6.253-6.325," sebut Lanjar.
Beberapa saham yang bisa dicermati investor hari ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI).
Di sisi lain, saham-saham di Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB). Kondisi itu terjadi karena kekhawatiran atas ketegangan perdagangan Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok mulai mereda, sementara para investor juga mempertimbangkan sejumlah data ekonomi beragam.
Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 326,15 poin atau 1,25 persen menjadi 26,362.25 poin. Indeks S&P 500 terangkat 36,64 poin atau 1,27 persen menjadi 2.924,58 poin. Indeks Komposit Nasdaq bertambah 116,51 poin atau 1,48 persen menjadi 7.973,39 poin.
Mayoritas dari 30 saham unggulan di Dow Jones memperpanjang kenaikan di sekitar penutupan pasar, dengan saham Caterpillar yang sensitif terhadap perdagangan naik lebih dari 2,5 persen, memimpin keuntungan.
Saham-saham yang secara luas dinilai sebagai barometer perdagangan, seperti Intel dan Boeing, juga masing-masing naik 2,36 persen dan 0,77 persen, berada di antara yang berkinerja terbaik. Sebanyak 10 dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih tinggi di sekitar bel penutupan, dengan sektor energi naik 1,85 persen, memimpin kenaikan sektoral.
Saham Best Buy jatuh 7,99 persen, setelah pengecer elektronik konsumen AS itu membukukan pendapatan yang lebih rendah dari perkiraan dan penjualan toko yang sebanding untuk kuartal kedua, meskipun laba kuartalannya cukup lumayan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News