IHSG berada pada level 6.283 atau jatuh 42 poin pada penutupan perdagangan Rabu, 15 Januari 2020. Indeks JII turun 3,43 poin dan indeks LQ45 turun 7,24 poin. Hanya industri dasar yang naik pada penutupan perdagangan hari ini. Sebanyak 138 saham naik dan 317 saham turun.
Sentimen pasar dari dalam negeri datang dari Bank Indonesia (BI) memperkirakan, ekspansi industri manufaktur meningkat pada kuartal I-2020. Hal tersebut tercermin dari Promp Manufacturing Index (PMI BI) yang diprediksi meningkat menjadi 52,73 persen pada awal tahun ini.
Sentimen pasar dari luar negeri datang dari Amerika Serikat (AS) yang terancam defisit anggaran di 2020. AS berpotensi kembali mencatatkan defisit sebesar USD1 triliun atau tertinggi sejak delapan tahun terakhir.
Hal ini mencerminkan tidak efektifnya dampak pemotongan pajak USD1,5 triliun yang Presiden Donald Trump dorong melalui Kongres pada 2017 lalu. Peningkatan pengeluaran termasuk militer disinyalir membuat terjadinya defisit.
Jelang kesepakatan perdagangan AS dengan Tiongkok tetap memberikan harapan optimistis yang tinggi bagi pasar, ditambah delegasi Tiongkok yang tengah berada di AS untuk penandatanganan kesepakatan dagang fase I pada Rabu, 15 Januari 2020.
Bloomberg melansir mata uang rupiah melemah 15 poin menjadi Rp13.695 per USD. Yahoo Finance mencatat mata uang rupiah melemah 30 poin menjadi Rp13.690 per USD. Bank Indonesia merekam mata uang rupiah melemah ke Rp13.706 per USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News