Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim saat bertemu Medcom.id pada acara halalbihalal Kementerian BUMN Senin, 10 Juni 2019 mengatakan, saat ini proses restrukturisasi masih berlangsung.
Namun ia tidak menjelaskan secara rinci mengenai proses tersebut, ia hanya mengungkapkan paling tidak pada akhir Juni perusahaan sudah mendapatkan kesepakatan dengan kreditur.
"Kesepakatan sama kreditur untuk restrukturisasi minggu ini. Paling tidak ya akhir bulan ini," kata Hilmi, di Gedung Sinergi 8, Komplek Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019.
Salah satu kreditur KRAS adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan restrukturisasi utang KRAS dilakukan dengan penerbitan obligasi konversi alias convertible bond. Bank Mandiri menjadi kreditor terbesar KRAS yaitu dengan memberikan kredit jangka pendek sebesar USD225 juta.
Berdasarkan catatan laporan keuangan Krakarau Steel 2018, KRAS memiliki utang sebanyak USD2,49 miliar atau Rp34,86 triliun pada akhir 2018. Jumlah utang ini mengalami kenaikan 10,45 persen dibandingkan 2017 sebesar USD2,26 miliar.
Utang jangka pendek KRAS juga lebih besar dibandingkan utang jangka panjang. Utang jangka pendek KRAS senilai USD1,59 miliar sementara utang jangka panjang pabrik baja pelat merah ini sebesar USD899,43 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News