Dengan keadaan itu, Head of Equity Retail Mandiri Sekuritas Andreas Gunawidjaja mengharapkan, masyarakat dari kalangan mana pun mulai berinvestasi reksa dana. Apalagi, saat ini investasi di reksa dana kebanyakan menggunakan sistem online.
Mandiri Sekuritas mengharapkan, peningkatan 100 persen total dana kelolaan, dari posisi dana kelolaan sebesar Rp240 miliar di 2016. Dengan begitu, total dana kelolaan di tahun ini bisa mencapai Rp500 miliar.
Sepanjang 2016, OJK mencatat jumlah dana kelolaan reksa dana mencapai Rp328,5 triliun, atau tumbuh 43,3 persen dari pencapaian dana kelolaan sebesar Rp259,5 triliun di 2015.
"Growth bisa tumbuh double di tahun ini. Kita masih kecil memang, tapi kami yakin bisa mencapai Rp500 miliar dana kelolaan di tahun ini. Kalau total ini masih kecil bila dibanding industri," jelas Andreas kepada Metrotvnews.com, Selasa (17/1/2017).
Peningkatan dana kelolaan, Andreas menekankan, akan ditujukan kepada semua kalangan. Namun, saat ini produk reksa dana sudah bisa menggunakan online sehingga diharapkan banyak kalangan muda yang masuk ke reksa dana.
"Peningkatan tidak harus untuk salah satu saja, tapi untuk semua kalangan. Kita memang lebih online, dan online lbih friendly, feature ini kita lebih mudah. Kalau reksa dana saham ga perlu pakai orang lain cukup kita saja," jelas Andreas.
Di 2016, lanjut Andreas, total nasabah reksa dana Mandiri Sekuritas mencapai 1.500 orang. Namun, total nasabah tersebut akan bertambah lebih banyak.
"Kita tidak targetin jumlah besar nasabah. Nasabah kecil yang investasi reksa dana. Kita kan baru, belum agresif. Saat ini porsi 70 persen reksa dana masih ke saham. Sisanya masih ke campuran dan fix income," ungkap Andreas.
Andreas menambahkan, demi meraih keuntungan yang positif di reksa dana, Andreas memberikan beberapa cara bagi nasabah. Setidaknya nasabah harus ikut training pengelolaan reksa dana. Pelatihan yang dilakukan harus mengikuti semua cara yang dilakukan oleh Mandiri Sekuritas.
Selain pemberian pelatihan, Mandiri Sekuritas juga terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada nasabah. Dengan edukasi yang diberikan, maka nasabah harus mencoba transaksi dengan dituntun oleh Mandiri Sekuritas.
Meski nantinya rugi, Mandiri Sekuritas tidak akan meninggalkan nasabah. Tujuannya, agar nasabah bisa meraih keuntungan dari reksa dana yang dipilih.
"Nasabah kita ingin pintar, training tidak boleh sekali. Kita juga ada community dari sosial media, seperti whatsapp group dan lain-lain. Nasabah kita bergabung semua untuk dengarkan sharing, info dan lainnya. Kebanyakan nasabah beli jeblok, tapi kita tetap temenin. Kita temani agar tetap bisa berjalan baik. Semua itu agar mereka bisa meraih keuntungan yang positif dari reksa dana," papar Andreas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News