Ilustrasi. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.
Ilustrasi. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.

OJK: Tax Amnesty Dorong Kinerja IHSG di 2017

Dian Ihsan Siregar • 15 Desember 2016 20:08
medcom.id, Jakarta: Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida mengatakan, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di 2017 tidak akan dipengaruhi oleh satu faktor saja, tapi banyak faktor. Salah satunya akan dipengaruhi oleh program pengampunan pajak (tax amnesty)
 
"Naik turunnya IHSG itu kan bukan hanya dari satu indikator. Faktor global memang belum signifikan perbaikannya, tapi kita juga punya faktor domestik yang mendorong. Akhir tahun ini ada dana repatriasi tax amnesty masuk. Dalam perkiraan saya, dana tax amnesty itu mulai masuk pasar modal di awal 2017," ucap Nurhaida, ditemui ‎dalam acara seminar dengan tema 'Diskusi Ekonomi, Politik dan Keamanan Dalam Negeri dalam Rangka Perencanaan Strategi Bisnis 2017' di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, SCBD Sudirman, Jakarta, Kamis (15/12/2016).
 
Outlook ekonomi di 2017 yang dirilis oleh banyak lembaga menunjukkan adanya perbaikan ekonomi di tahun depan. Sehingga, hal itu juga memberikan pengaruh positif bagi market Indonesia untuk terus berkembang.

Nurhaida menceritakan, pergerakan indeks di tahun ini sangat berbeda bila dibanding tahun lalu. Dengan keadaan itu, ia optimistis pergerakan indeks pun akan bergerak baik di tahun depan.
 
"Indeks dari awal tahun sangat baik, tapi terkoreksi pada November yang secara drastis turun empat persen, karena efek Trump. Secara overall indeks masih tumbuh 15 persen. Posisi indeks juga di level kedua bila dibanding bursa-bursa utama global," ungkap Nurhaida.
 
Lanjut Nurhaida, selain efek Trump, faktor eksternal lainnya yang menghantam indeks, yaitu kenaikan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve dan keluarnya Inggris Raya dari Uni Eropa.
 
BEI juga mengaku optimistis dengan perjalanan pasar modal di 2017. Hal itu diakibatkan adanya efek positif dari perjalanan bursa sepanjang tahun ini. Di mana sepanjang tahun 2016, pasar modal Indonesia meraih posisi kedua di ASEAN.
 
Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Samsul Hidayat menyatakan, pasar modal Indonesia di 2016 meraih kinerja yang baik setelah bertengger posisi kedua di Asean. Peringkat tersebut memang cukup bagus, meskipun ada penurunan indeks setelah Donald Trump terpilih menjadi Presiden AS.
 
"Tahun depan Insya Allah selalu aja ada optimisme, dan dengan raihan di 2016 saya kira 2017 cukup optimis dan antusias perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan pasar modal dengan cukup baik," terang Samsul.
 
Kinerja pasar modal Indonesia yang positif selama 2016, menurut Samsul, karena didorong oleh berbagai kerbijakan pemerintah dan program pengampunan pajak (tax amnesty) yang telah berlangsung sejak Juli 2016 hingga saat ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan