IHSG minus 29,25 poin menjadi 6.148 pada penutupan perdagangan Senin, 11 November 2019. Volume perdagangan sebesar 3,8 miliar lembar saham senilai Rp3,8 triliun. Sebanyak 164 saham naik, 265 saham turun, dan 160 saham tak bergerak. Sektor perkebunan naik paling kencang pada penutupan perdagangan hari ini.
Pada perdagangan akhir pekan lalu bursa saham Wall Street kompak ditutup menguat. Sementara Nasdaq memimpin penguatan sebesar 0,48 persen, disusul S&P 500 dan Dow Jones yang masing-masing naik sebesar 0,26 persen dan 0,02 persen.
Penguatan tersebut terjadi di tengah dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok setelah sebelumnya Presiden AS Donald Trump belum menyetujui permintaan Tiongkok terkait penundaan tarif impor. Pernyataan ini tentunya masih menimbulkan kekhawatiran pasar terhadap kesepakatan dagang di antara kedua negara tersebut.
OSO Sekuritas memperkirakan indikator Stochastic potensi kembali bullish dan MACD Histogram masih bergerak turundengan tren Volume turun. Diperkirakan IHSG berpeluang kembali bergerak menguat dengan pergerakan di kisaran 6.139-6.242.
Bloomberg melansir mata uang rupiah melemah 53 poin dengan berada pada Rp14.067 per USD. Yahoo finance mencatat mata uang rupiah melemah 53 poin dengan berada pada Rp14.067 per USD. Bank Indonesia merekam mata uang rupiah melemah dengan berada pada Rp14.040 per USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News