Direktur Utama Elnusa Tolingul Anwar mengatakan capaian pendapatan tersebut didorong oleh peningkatan kinerja jasa hulu migas berbasis non-aset yang dilakukan dengan memenangkan peluang-peluang bisnis engineering, procurement, construction-operation & maintenance (EPC-OM) dengan kontrak-kontraknya yang bersifat multiyears.
Peningkatan volume tersebut terjadi pada jasa distribusi dan logistik energi, melalui unit usahanya seperti jasa transportasi BBM, perdagangan BBM industri marine, maupun manajemen depo.
"Strategi menggenjot jasa hulu migas berbasis non-aset serta jasa distribusi dan logistik energi yang kami lakukan, berhasil kembali memecahkan rekor pendapatan usaha tertinggi sebelumnya. Pendapatan usaha tumbuh 33 persen dibandingkan 2017," jelas Tolingul dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 20 Februari 2019.
Secara komposisi pendapatan, dia menyebutkan jasa hulu migas memberikan kontribusi sebesar 40 persen dan jasa distribusi logistik energi sebesar 56 persen. Sedangkan sisanya sebesar empat persen disumbangkan oleh jasa penunjang.
"Kami meyakini bahwa hasil ini tergolong wajar di tengah kondisi industri migas saat ini. Karena mulai membaiknya harga minyak tidak serta merta menaikkan harga jasa hulu migas," jelas Tolingul.
Lebih lanjut, kata Tolingul, dari akumulasi tersebut menciptakan kinerja terbaik 2018 sehingga menghasilkan laba bersih Rp276 miliar atau lebih tinggi 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kami optimistis kinerja Elnusa akan lebih baik lagi pada tahun mendatang. Hal ini ditopang dengan perolehan kontrak multiyears yang telah diterima pada bisnis non-aset, peluang besar dan geliat jasa distribusi dan logistik energi, serta nilai tambah total solution services yang kami berikan untuk jasa klien," pungkas Tolingul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id