Penjualan perseroan yang mengalami penurunan ini menyeret kinerja laba bersih yang anjlok ke posisi USD50,03 juta di akhir Juni 2015, dari raupan laba bersih di Juni tahun lalu sebesar USD148,39 juta. Demikian mengutip laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (14/8/2015).
Pada paruh pertama tahun ini, papar laporan tersebut, harga pokok penjualan perseroan pun mengalami keadaan yang lesu menjadi USD650,28 juta, bila dibanding perolehan paruh pertama tahun lalu sebesar USD741,54 juta.
Beban penjualan perseroan meningkat tipis menjadi USD66,97 juta di Juni 2015, dari posisi beban penjualan USD66,31 juta di Juni 2014. Beban umum dan administrasi perseroan menjadi USD10,24 juta, sedangkan beban keuangan mencapai USD543 ribu. Alhasil laba sebelum pajak penghasilan perseroan pun turun tajam 53,43 persen menjadi USD92,38 juta di akhir semester I-2015, dari posisi yang sama tahun lalu sebesar USD198,40 juta.
Sementara itu, posisi aset perseroan pun turun tipis menjadi USD1,24 miliar di sepanjang enam bulan tahun ini, dari posisi aset sebesar USD1,31 miliar di tahun lalu. Sedangkan posisi liabilitas dan ekuitas perseroan masing-masing sebesar USD359,62 juta dan USD885,71 juta.
Indo Tambangraya Megah adalah perusahaan pemasok batu bara Indonesia untuk pasar energi dunia. Perseroan terus berupaya menetapkan baku tertinggi dalam tata kelola perusahaan, kepatuhan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News