Direktur Utama BJTM Hadi Sukrianto mengatakan, perseroan merespons positif penurunan porsi pembagian dividen dari perolehan laba bersih di 2014. Sebab penurunan dividen bisa meningkatkan modal perseroan lebih besar.
"Kami sudah rapat dengan OJK, sempat diskusikan pembagian dividen. Mereka (OJK) menghimbau dividen tidak lebih dari 40 persen, agar BPD (Bank Pembangunan Daerah) bisa meningkatkan modalnya," ujar Hadi dalam acara paparan publik kinerja Bank Jatim di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (11/3/2015).
Dia menegaskan, besaran dividen akan diusulkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perseroan. Besaran dividen yang akan diusulkan dalam RUPS tersebut yakni 40 persen (seperti usulan OJK). Sebagai informasi, pada tahun 2013 lalu, porsi besaran dividen yang dibagikan perseroan mencapai 75 persen.
"Kami usulkan dalam RUPS nanti, agar pembagian dividen bisa sesuai dengan himbauan OJK," tutur dia.
Sampai saat ini, perseroan sudah memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jawa Timur.
Posisi laba bersih Bank Jatim mencapai Rp939,08 miliar di 2014, atau naik 13,92 persen dari posisi Rp824,31 miliar. Dengan pemberian dividen sebesar 40 persen, maka pemberian dividen perseroan kepada pemegang saham sebesar Rp375,63 miliar.
Perlu diketahui, Bank Jatim telah membagikan dividen sebesar Rp605 miliar atau Rp469 per saham kepada pemegang saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News