Phapros dan PT Mitra Rajawali Banjaran (MRB) membangun fasilitas produksi alat kesehatan (alkes) Scaffold Hydroxyapetite di pabrik PT Mitra Rajawali Banjaran (MRB) di kawasan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
"Fasilitas produksi yang saat ini dibangun memang kapasitasnya masih medium, tapi ke depannya dengan bertumbuhnya pasar alkes yang cukup tinggi mencapai 13 persen, maka fasilitas ini akan terus berkembang baik dari sisi kapasitas maupun pertambahan varian produk Hydroxyapetite yang lain," ujar dia, seperti dikutip dalam siaran persnya, Selasa 22 Agustus 2017.
Menurut perempuan yang akrab disapa Emmy ini, produk Scaffold Hydroxyapetite yang saat ini beredar sebagai bone filler 100 persen impor dari beberapa negara seperti Italia, Jerman, dan Korea.
"Produk ini akan menjadi produk alkes Scaffold Hydroxyapetite lokal pertama di Indonesia. Pada tahun ketiga nanti, kami berharap sudah bisa memperoleh omzet sebesar Rp10 miliar," tambahnya.
Produk Scaffold Hydroxyapatite adalah hasil hilirisasi riset produk alat kesehatan dalam negeri oleh periset Dr. dr. Ferdiansyah, Sp.OT dari RSUD Dr Soetomo. Scaffold yang akan diproduksi Phapros ini merupakan contoh sinergisme ABGC (Academician-Business-Government-and Community). Produk tersebut bisa dimanfaatkan sebagai komponen implantasi penopang tulang dan gigi.
Sebelumnya di awal 2017, telah disepakati kerja sama antara Phapros dan RNI yang ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) oleh Direktur Utama Phapros Barokah Sri Utami dan Direktur MRB Ahmad Sufi terkait penggunaan aset idle PT MRB untuk produksi alat kesehatan Scaffold Hydroxyapetite di kantor RNI, Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News