"Kami sudah daftar ke OJK tanggal 31 kemarin, nanti OJK kasih izin atau tidak untuk go public dan pasti nantinya memberi catatan apa saja yang belum lengkap atau harus dipenuhi," kata Iwan usai penandatanganan perjanjian kerja bersama antara Manajemen GMF dengan Serikat Pekerja GMF (GMF Employee Club) di Hangar 4 GMF Tangerang, seperti dikutip dari Antara, Selasa 1 Agustus 2017.
Sejauh ini, Iwan mengaku sudah menyiapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi dan tidak menemukan kendala. "Semua permintaan dari Bursa Efek Indonesia lancar sudah dipenuhi semua item-nya karena nanti ada tiga tahap," katanya.
Salah satu persiapannya, yaitu dari sisi sumber daya manusia (SDM) sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perawatan pesawat (MRO) terbesar di dunia.
"Dalam IPO nanti GMF dapat dana dari publik, karena itu bagaimana ekspansi ke depan apabila tidak ditopang oleh SDM," tambah dia.
Dia mengaku salah satu pilar perseroan pelat merah tersebut, yaitu berfokus pada SDM atau human centric dengan melakukan komunikasi dan peningkatan kualitas tiap tahunnya.
Iwan sebelumnya juga menuturkan langkah GMF melantai di bursa tersebut untuk menyokong ekspansi bisnis yang lebih besar, di antaranya pembukaan cabang di Batam, Timur Tengah, Korea Selatan, dan Australia.
Untuk pengembangan empat cabang tersebut dia menyebutkan pihaknya butuh dana investasi sekitar USD200 juta. Rencana tersebut merupakan dalam jangka waktu hingga 2021 dan akan dimulai pada 2018 di Batam untuk meraih target pendapatan USD1 miliar.
Selain itu, GMF juga menargetkan bisa merangkul sejumlah perusahaan di bidang baik penerbangan maupun di luar penerbangan dalam usaha patungan (joint venture) minimal 10 usaha patungan.
"Ini untuk pengembangan kapabilitas kita, joint venture dengan misalnya OEM (perusahaan suku cadang) karena selama ini banyak pasar domestik yang terserap di luar negeri," katanya.
Iwan menjelaskan potensi pasar domestik juga masih sangat besar, yaitu sebanyak 49 persen baru dimanfaatkan oleh perusahaan MRO dalam negeri, 32 persennya oleh GMF sisanya oleh Batam Aero Technic, anak perusahaan Lion Air Group.
"Artinya, masih ada 51 persen lagi yang belum dimanfaatkan dan itu sangat besar," katanya.
Untuk tahun ini saja, Iwan menargetkan dapat meraup pendapatan USD424 juta atau meningkat dari tahun lalu USD176 juta. "Target kita ingin menjadi Top 10 MRO di dunia," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id