Manajemen Indonesia SIPF menjelaskan, jika dibandingkan dengan nilai DPP di awal 2021 yang sebesar Rp214,52 miliar, maka terjadi peningkatan jumlah DPP pada akhir 2021 yaitu sebesar Rp21,31 miliar atau sebesar 9,93 persen.
"Peningkatan DPP tersebut dicapai dari beberapa sumber antara lain melalui kontribusi iuran keanggotaan tahunan Perantara Pedagang Efek (Sekuritas) dan Bank Kustodian sebagai Anggota DPP sebesar Rp15,21 miliar dan juga melalui hasil investasi atas pengelolaan DPP itu sendiri sebesar Rp8,60 miliar," jelasnya melalui keterangan tertulis, Kamis, 23 Juni 2022.
Sementara itu, jumlah DPP keseluruhan hingga 2021 sebesar Rp235,83 miliar. Dana tersebut digunakan untuk melindungi aset investor yang sebesar Rp5.426 triliun dari jumlah investor pasar modal yang berjumlah 4.397.984.
Sedangkan untuk kinerja Indonesia SIPF, perseroan memperoleh laba sebelum pajak mencapai Rp4,54 miliar atau mengalami peningkatan sebesar Rp2,1 miliar atau naik 86 persen dibandingkan dengan nilai pada 2020. Kenaikan laba yang cukup drastis disebabkan oleh kenaikan pendapatan usaha sebanyak 24 persen dibandingkan 2020.
Sedangkan laba bersih yang dibukukan oleh perseroan pada 2021 adalah sebesar Rp4,38 miliar atau meningkat sebesar 80 persen dari laba bersih pada 2020 yaitu sebesar Rp2,43 miliar. Perseroan memperoleh laba tahun berjalan komprehensif sebesar Rp8,46 miliar atau meningkat sebanyak Rp2,28 miliar atau sebesar 37 persen dari laba tahun berjalan komprehensif 2020 sebesar Rp6,18 miliar.
Pendapatan perseroan sebagai PDPP berasal dari Pendapatan Jasa Pengelolaan DPP. Pendapatan tersebut diperoleh dari jasa pengelolaan DPP atas hasil investasi bersih DPP. Pada tahun 2021, pendapatan jasa pengelolaan DPP yang berhasil diperoleh oleh Perseroan adalah sebesar Rp2,58 miliar, turun Rp824,80 juta atau 24,22 persen dari pendapatan jasa di 2020.
Meskipun demikian, terdapat peningkatan pendapatan bunga pada 2021 sebesar Rp4,41 miliar atau sebesar 37,78 persen dari pendapatan bunga tahun sebelumnya. Sehingga secara total, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp18,68 miliar pada 2021 atau mengalami peningkatan sebanyak Rp3,59 miliar sebesar 23,78 persen dibandingkan dengan kinerja pada 2020.
Di sisi lain, manajemen juga menuturkan pemegang saham perombakan susunan dewan komisaris dan direksi untuk periode 2022-2025. Berikut susunan terbaru:
Komisaris Utama: Lucia Sintha Sari.
Komisaris: Dian Kurniasarie.
Direktur Utama: Narotama Aryanto.
Direktur: Mariska Aritany Azis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News