Presiden Direktur Sritex Iwan Setiawan Lukminto menuturkan upaya ini dilakukan dengan membangun satu pabrik baru yang akan beroperasional pada tahun depan. Sehingga proses penghematan ini bisa dilakukan di 2017.
“Kita berencana bangun satu pabrik untuk menekan proporsi impor yang tadinya 50 persen dari bahan baku menjadi 30 persen dari total bahan baku,” kata Irwan di Gedung BEI, Jakarta, Senin (10/8/2015).
Dia menuturkan pabrik yang akan dibangunnya akan memiliki kapasitas produksi sekitar 80 juta yard per bulan atau nambah 100 persen dari kapasitas produksi sebelumnya dan akan dilakukan bertahap dari 2016.
Dana untuk pembangunan pabrik mencapai USD104 juta dengan lokasi pabik di Sukoharjo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News