"Kita bakal anggarkan dana capex USD200 juta di tahun ini, dana capex bakal kita gunakan untuk proyek solusi listrik dan kontraktor tambang," kata Direktur ABMM Yovie Priadi, ketika ditemui usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan perseroan di Hotel Grand Kemang, Jakarta, Senin (18/5/2015).
Dana capex, urai dia, mayoritas dana capex bakal digunakan untuk kontraktor tambang sebesar 50-60 persen dan sisanya untuk investasi ketenagalistrikan.
"Capex untuk kontraktor tambang dan kelistrikan di IPP projects, mayoritas untuk tambang baik proyek tambang dan nontambang," ungkapnya.
Sampai dengan kuartal I-2015, dana capex yang sudah diserap perseroan mencapai USD33,33 juta-USD40 juta. Dana capex yang telah direalisasikan hingga kuartal I kebanyakan digunakan untuk kontraktor tambang.
Sumber pendanaan capex, sambung dia, perseroan dapatkan dari ekuitas dan pinjaman, untuk loan didapatkan dari pinjaman perbankan. Sedangkan porsinya sebanyak 30 persen dari ekuitas, sedangkan sisanya 70 persen dari pinjaman perbankan.
Jikalau langkah akuisisi power plant (IPP) dan tambang terjadi di daerah Sumatera, Kalimantan, atau Sulawesi, maka dana capex perseroan bisa bertambah hingga di atas USD200 juta.
"Tidak menutup kemungkinan potensi untuk akuisisi. Mudah-mudahan bisa diserap semualah, tergantung dengan dua cabang, kalau lakukan akuisisi mungkin bisa lebih besar, kalau akuisisi terjadi bisa meningkat capex kita," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id