Untuk hari ini, lanjut Dennies, indeks diramalkan diperdagangkan di level support 6.108-6.123 dan resistance 6.165-6.192. Selain itu, data inflasi Indonesia yang dirilis Bada Pusat Statistik (BPS) turut memengaruhi pergerakan indeks karena masih di bawah ekspektasi.
"IHSG diprediksi melemah. Secara teknikal mengindikasikan IHSG masih berpotensi bergerak melemah," kata Dennies, seperti dikutip dari riset hariannya, Rabu, 2 Oktober 2019.
Dari sisi eksternal, Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menjelaskan, sentimen selanjutnya berasal dari tutupnya perdagangan bursa Tiongkok dan Hong Kong. Kemudian, investor akan menanti data indeks kepercayaan konsumen dan tingkat investasi asing di Jepang yang akan rilis dengan ekspektasi lebih rendah dari periode sebelumnya.
Sementara dari Amerika Serikat akan rilis data pengangguran pada September 2019. "Sehingga secara teknikal kami perkirakan IHSG akan bergerak kembali berfluktuasi negatif rentan menguji support dengan support dan resistance 6.100-6.176," jelas Lanjar.
Saham-saham secara teknikal yang masih dapat dicermati yakni saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT HM. Sampoerna Tbk (HMSP), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News