Ilustrasi. (AFP PHOTO/Adek Berry)
Ilustrasi. (AFP PHOTO/Adek Berry)

Rugi Kurs Rp272 Miliar, Saratoga Cetak Kenaikan Laba 48%

Dian Ihsan Siregar • 31 Maret 2016 16:52
medcom.id, Jakarta: PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) membukukan kenaikan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham menjadi Rp923 miliar per Desember 2015. Angka tersebut naik sebesar 48 persen bila dibanding laba sebesar Rp624,29 miliar di 2014.
 
‎Kenaikan laba di 2015 terutama didorong oleh realisasi dari valuasi investasi sebesar Rp1,1 triliun dari PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Emiten MDKA telah menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 2015. Penurunan harga komoditas dan kondisi perekonomian domestik yang cukup dinamis selama 2015 telah memangkas laba bersih dari entitas yang dicatat dengan metode ekuitas dari Rp764 miliar menjadi Rp477 miliar.
 
Presiden Direktur Saratoga, Michael W. P. Soeryadjaya ‎menjelaskan perusahaan juga mengalami kerugian kurs sebesar Rp272 milliar dan peningkatan beban bunga sebesar Rp91 miliar.

Menurut dia, kondisi makroekonomi mempengaruhi bisnis perusahaan investasi, namun dengan strategi diversifikasi yang tepat dan manajemen yang teruji dan solid dengan didukung oleh fundamental bisnis dari perusahaan investasi yang kuat, Saratoga mampu mengatasi hambatan dan mengidentifikasi peluang investasi yang menarik.
 
"Keputusan investasi yang dilakukan selama 2015 telah  melalui proses yang detail dan sangat selektif. Kami optimistis investasi tersebut akan semakin memperkuat portofolio Saratoga, menciptakan sinergi dan mampu menjaga bisnis perusahaan tumbuh secara berkelanjutan," ungkap Michael, dalam keterangan persnya, Kamis (31/3/2016).
 
Michael mengungkapkan, Saratoga agresif dalam melihat peluang investasi baru, di samping menjaga tingkat disiplin yang ketat yang akan mengarahkan Perseroan menjadi lebih baik.
 
Dia menjelaskan, beberapa anak usaha Saratoga turut memberikan kontribusi yakni PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), perusahaan konsumer otomotif nasional, mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp16,6 triliun di 2015, atau naik 4,4% dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya.
 
Pertumbuhan pendapatan ini ditopang oleh segmen bisnis distribusi dan ritel kendaraan dan segmen suku cadang kendaraan yang berkontribusi 86 persen terhadap pendapatan grup, serta fokus perusahaan untuk meningkatkan pertumbuhan arus kas yang positif.
 
Kemudian PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mencetak pendapatan dan EBITDA masing-masing sebesar Rp3,421 triliun dan Rp2,911 triliiun untuk periode satu tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015. TBIG memiliki 19.796 penyewaan dan 12.389 site telekomunikasi.
 
Perusahaan mengelola pendanaan dengan kuat melalui penerbitan obligasi dolar Amerika Serikat dan pinjaman perbankan. TBIG juga tercatat sebagai perusahaan Indonesia yang menerbitkan obligasi dolar bertenor tujuh tahun dengan kupon terendah.
 
Selanjutnya, PT Lintas Marga Sedaya (LMS) telah menyelesaikan proyeknya pada 2015 dan secara komersil membuka jalan tol Cikopo-Palimanan(Cipali) sepanjang 116,75 kilometer (km) yang merupakan bagian dari ruas tol Trans Jawa.
 
Lalu PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang melantai di bursa sejak 19 Juni 2015, memperoleh pinjaman senilai USD130 juta dari sindikasi tiga bank untuk membiayai pengembangan proyek mineral emas dan perak di wilayah Tujuh Bukit, Banyuwangi, Jawa Timur, yang merupakan obyek vital nasional yang telah diresmikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
 
Terakhir, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang membukukan laba bersih sebesar USD151 juta dan menurunkan biaya tunai batu bara USD27,98 per ton. Perusahaan menjaga saldo kas sebesar USD702 juta, yang memberikan dukungan kuat terhadap situasi bisnis saat ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan