Perseroan berencana melakukan penawaran umum perdana saham dengan melepas sebanyak-banyaknya 1,3 miliar lembar saham biasa atas nama atau sebesar 32,10 persen dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Saham yang ditawarkan dengan nilai nominal Rp100 setiap lembar saham, dengan kisaran harga penawaran saham antara Rp150-Rp200 per saham. Perseroan pun menunjuk PT Kresna Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
Direktur Utama PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk Ang Kinardo mengatakan masa penawaran awal atau bookbuilding akan berlangsung pada 13-20 Juni 2019.
“IPO bagi kami merupakan sebuah langkah besar untuk mewujudkan visi kami untuk menjadi pemimpin di industri packaging yang selalu mengedepankan kepuasan konsumen kami, dan tentunya untuk memperluas strategi bisnis kami dan berkontribusi untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia tentunya,” ujarnya dalam paparan publik di Hotel JW Marriott, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa, 18 Juni 2019.
Dia menjelaskan dana yang diperoleh dari hasil IPO akan digunakan sekitar 40 persen untuk modal kerja perseroan, di antaranya meningkatkan persediaan bahan baku kertas baik impor maupun lokal, penyelesaian implementasi sistem SAP (System Application and Product) yang saat ini sedang berjalan.
"Sekitar 30 persen akan digunakan untuk pelunasan sebagian hutang bank, dan sisanya sekitar 30 persen akan digunakan untuk pembelian mesin dan lokasi baru pabrik," ungkap dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT Kresna Sekuritas Octavianus Budiyanto enggan memperkirakan dana yang akan diraih perseroan dari hasil IPO tersebut. Ia bilang masih melihat kondisi pasar, potensi emiten hingga kondisi industri packaging dalam negeri.
"Kita ga yakin juga akan langsung dapat 32 persen, kita mau lihat dulu, belum bisa memperkirakan," ujarnya.
PT Satyamitra Kemas Lestari memproduksi karton gelombang (corrugated carton box) dan kemasan offset untuk berbagai industri di bidang makanan minuman, elektronik, telekomunikasi, sepatu dan lainnyan.
Sebagian besar pelanggan perseroan berasal dari sektor consumer dan teknologi, di antaranya Unilever Group, Adidas, Indofood Group, Mayora Group, Haier-Sanyo, Nutricia Indonesia, Great Giant Pineapple.
Selanjutnya Samsung, Nestle Indonesia, Djojonegoro C-1000, Epson Indonesia, Dollar General, Ecco Indonesia, Walgreens , Jco Donut & Coffee, Samindo Electronics, Oppo, Lenovo, Smartfren dan Polytron. Kedepannya, perseroan berencana untuk memproduksi jewelry boxes, premium gift products, dan stationery boxes.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News