"Kami sedang melihat beberapa aset-aset yang sifatnya tidak produktif seperti aset tanah. Itu kami coba untuk investasi sehingga memberikan kami cash yang bisa kami gunakan untuk pembayaran utang," ujar Presiden Direktur Solusi Bangun Indonesia, Aulia Mulki Oemar dalam konferensi pers di Hotel Sheraton, Jalan Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 26 Juni 2019.
Nilai aset tanah yang bakal dilepas diperkirakan di bawah Rp100 miliar. Tanah-tanah perusahaan yang berada di Jawa Barat dan Jawa Tengah direncanakan bakal dijual tahun ini. Adapun posisi utang perseroan hingga Mei 2019 sebanyak Rp9 triliun.
Berdasarkan laporan keuangannya, pendapatan emiten berkode SMCB hingga kuartal I-2019 itu sebesar Rp2,20 triliun, turun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya dengan membukukan pendapatan sebanyak Rp2,18 triliun.
Sementara volume penjualan dari Januari sampai Mei 2019 tercatat turun 2,85 persen dibandingkan dengan pencapaian periode sama 2018, dari 4,04 juta ton menjadi 3,92 juta ton. "Kinerja kita membaik meskipun market (industri semen) masih dalam tekanan," tuturnya.
Selain menjual aset-aset tanah yang tak produktif, lanjut Aulia, perusahaan juga bakal memperbaiki struktur profitabilitas. Hal itu dilakukan agar perseroan bisa menghasilkan keuntungan dari pembayaran royalti dan market.
"Tapi memang garis besarnya adalah memperbaiki kesehatan keuangan, perbaikan margin sehingga ke depannya lebih sustainable untuk mengurangi utang. Ke depannya perbaikan margin sehingga kita bisa meningkatkan margin dan absolut yang signifikan," ungkap Aulia.
Kinerja keuangan perusahaan hingga tiga bulan pertama tahun ini mengalami perbaikan. Tingkat kerugian berhasil ditekan sebesar 63 persen, dari Rp332 miliar di 2018 menjadi hanya Rp123 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id