IHSG minus 110 poin ke level 6.133 pada penutupan, Senin, 27 Januari 2020. Volume perdagangan sebesar 4,5 miliar lembar saham dengan nilai Rp4 triliun. Indeks LQ45 melemah 21 poin dan JII melemah 17 poin. Sebanyak 86 saham naik dan 380 saham turun. Sektor industri dasar menjadi sektor yang anjlok terdalam pada hari ini.
Bahana Sekuritas memperkirakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan bergerak terbatas selama sepekan ke depan. Isu geopolitikal, khususnya penyebaran virus korona yang sudah menyebar ke 13 negara hingga menjadi pemicu pergerakan indeks bergerak terbatas itu.
Analis Bahana Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan hingga kini sejumlah investor masih mengamati penyebaran virus ini di Indonesia. Berdasarkan data terakhir, beberapa negara Asia yang telah terjangkit virus tersebut di antaranya Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Demi mencegah penyebaran virus ini, sejumah bandara Tanah Air semakin selektif dalam melakukan pemeriksaan kesehatan terutama suhu tubuh bagi wisatawan atau penduduk Indonesia yang baru datang dari Tiongkok. Dia menjelaskan bahwa Indeks akan bergerak pada kisaran 6.150-6.300 dalam pekan ini.
Selain penyebaran virus korona, Wafi juga menjelaskan investor juga tengah mengamati laporan kuartal IV-2019 tahunan yang dirilis emiten.
Dia menuturkan bahwa sejumlah emiten masih akan melaporkan kinerja keuangan pada kuartal empat dan keseluruhan 2019, hal ini membuat investor wait and see untuk masuk, selain kekhawatiran akan penyebaran virus korona.
Gerak mata uang rupiah juga mengikuti IHSG. Bloomberg mencatat mata uang rupiah melemah 32 poin ke posisi Rp13.615 per USD. Yahoo Finance merekam mata uang rupiah melemah 50 poin menjadi Rp13.610 per USD. Bank Indonesia melansir mata uang rupiah ke level Rp13.612 per USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News