Mengutip laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan di BEI, Kamis (5/11/2015), pendapatan usaha perseroan pun mengalami penurunan tipis menjadi Rp5,03 triliun, dari posisi pendapatan usaha sebesar Rp5,04 triliun per September 2014.
Sementara beban langsung perseroan mengalami peningkatan jadi Rp2,16 triliun di kuartal III-2015, bila dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,12 triliun. Alhasil, posisi laba kotor perseroan menjadi Rp2,86 triliun, atau turun dari posisi laba kotor Rp2,91 triliun.
Adapun untuk beban umum dan administrasi menjadi Rp985,54 miliar, dari posisi kuartal III-2014 sebesar Rp1 triliun. Beban keuangan menjadi Rp130,80 miliar, bagian rugi bersih entitas asosiasi Rp6,45 miliar, penghasilan bunga Rp58,05 miliar, keuntungan dan kerugian kurs mata uang asing Rp506,89 miliar, dan keuntungan serta kerugian lain-lain menjadi Rp57,60 miliar.
Selain itu, laba sebelum pajak perseroan menjadi Rp1,23 triliun, atau turun drastis dari posisi laba sebelum pajak Rp1,97 triliun di kuartal III-2014. Sedangkan beban pajak sebesar Rp491,85 miliar, atau turun tipis dari posisi beban pajak Rp493,58 miliar.
Hingga kuartal III-2015, posisi aset perseroan mengalami kenaikan menjadi Rp14,45 triliun, bila dibanding raihan sepanjang 2014 sebesar Rp13,60 triliun. Jumlah ekuitas dan liabilitas masing-masing menjadi Rp9,11 triliun dan Rp5,33 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News