Pada 2016, perseroan akan memperoleh total kontrak sebesar Rp86 triliun, terdiri dari target kontrak baru sebesar Rp52,26 triliun dan carry over 2015 sebesar Rp33,74 triliun.
"Komposisi perolehan kontrak baru Wijaya Karya 2016 ditargetkan berasal dari pemerintahan sebesar 20,73 persen, BUMN 15,85 persen, dan swasta 63,42 persen," ucap Direktur Utama Wijaya Karya Bintang Perbowo, dalam siaran persnya, Sabtu (12/3/2016).
Beberapa proyek yang telah diperoleh hingga pekan ke-2 Maret 2016, antara lain rusun atlet Kemayoran Rp978 miliar, flyover Semanggi Rp313,69 miliar, Jaringan Gas Prabumulih Rp296 miliar, proyek strategis Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) yang terdiri dari SPBG Bekasi.
Selain itu ada proyek fasilitas penerangan jalan umum, tank bahan bakar nabati, pembangunan pembangkit listrik mini hydro di Papua sebesar Rp207,33 miliar, proyek tol Manado-Bitung Rp169,63 miliar, elevated road Maros-Bone Rp91,46 miliar, dan tol Bawen-Solo seksi 2 sebesar Rp75,40 miliar.
Perseroan saat ini juga telah mencatatkan beberapa penawaran terendah pada beberapa proyek jembatan, bandara, dan pembangkit listrik. Hal tersebut diharapkan dapat berkontribusi meningkatkan nilai kontrak baru menjadi Rp5,6 triliun, atau setara 10,71 persen dari target kontrak baru 2016 sebesar Rp52,26 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News