"Tiga atau empat tahun ini apartemen di Surabaya agak flat, tapi kembali lagi, itu adalah kondisi umum," ungkap Wakil Presiden Direktur dan Chief Operating Officer (COO) PT Intiland Development Tbk (DILD), Sinarto Dharmawan kepada Metrotvnews.com, belum lama ini.
Sinarto menjelaskan, untuk produk pembangunan yang memiliki nilai tambah adalah produk yang betul-betul mengenal kebutuhan dan sebagainya.
Ia mencontohkan produk pembangunan seperti spazio yang dimiliki perseroan adalah pembangunan proyek yang memiliki nilai tambah, yakni menyediakan ruang perkantoran.
"Spazio ada hotel, ada ruang perkantoran, dan apartemen. Jadi tetap baik untuk Spazio pemasarannya," katanya.
Di sisi lain, saat dikonfirmasi mengenai pergerakan Rupiah yang sedang anjlok serta berkaitan dengan bisnis properti, dirinya enggan berbicara banyak mengenai hal tersebut.
"Wah saya enggak terlalu kompeten untuk membicarakan permasalahan itu, saya hanya properti saja. Bisnis saham, bisnis emas, dan lainnya saya tidak terlalu mengikuti," tukasnya.
Sekadar informasi, Spazio tower berdiri di atas lahan seluas 5.380 meter persegi di samping Spazio tahap 1. Bangunan ini terdiri dari 20 lantai dengan luas bangunan 61.053 meter persegi. Sebanyak 11 lantai bangunan diperuntukkan sebagai perkantoran, enam lantai sebagai hotel berbintang untuk menunjang aktivitas bisnis, dua lantai untuk ritel dan lima lantai untuk parkiran basement.
Adapun dari total unit kantor sebanyak 176 unit dengan luas total 23.034 meter persegi, sebanyak 60 unit seluas 7.971 meter persegi telah terjual. Harga penjualan ruang kantor saat ini adalah Rp32 juta per meter persegi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News