"Memang di setiap kuartal I laba kita belum tinggi, laba mulai meningkat di mulai akhir kuartal II sampai akhir tahun nanti, karena banyak proyek-proyek yang baru berjalan," kata Direktur Keuangan Waskita Karya, Tunggul Rajagukguk, usai RUPST Waskita, di kantor pusat Waskita Karya, Cawang, Jakarta, Jumat (24/4/2015).
Perseroan pada kuartal I tahun ini juga baru meraih pendapatan sebesar Rp1,4 triliun, dari target proyeksi pendapatan sebanyak Rp13 triliun di tahun ini. "Pendapatan kita targetkan Rp13 triliun dan laba untuk tahun ini Rp650 miliar," ungkap dia.
Target pendapatan dan laba di tahun ini sebelum mempertimbangkan dana right issue atau penerbitan saham baru yang bakal diperoleh perseroan. Sebab, jika right issue dilaksanakan, maka kinerja Waskita Karya bakal terdorong lebih tajam.
"Dana right issue jika keluar, maka kinerja bisnis kita bakal lebih meningkat lagi," tutupnya.
Sekadar diketahui, Waskita Karya meraih laba bersih sebesar Rp501,53 miliar di 2014, atau naik 36,26 persen dari posisi laba bersih sebesar Rp368,05 miliar di 2013. Laba bersih per saham perseroan menjadi Rp51,90 per saham di tahun lalu, dibandingkan posisi di 2013 sebesar Rp38,20 per saham.
Laba bruto perseroan juga menjadi Rp1,11 triliun di tahun lalu, atau naik 21,89 persen dari posisi Rp910,69 miliar di 2013. Laba sebelum pajak perseroan juga meningkat jadi Rp939,38 miliar, dari posisi laba sebelum pajak Rp706,89 miliar di 2013.
Sementara itu, laba bersih yang meningkat memberikan imbal hasil yang positif bagi pendapatan. Pendapatan usaha naik 6,19 persen menjadi Rp10,28 triliun di 2014, dari posisi pendapatan usaha sebesar Rp9,68 triliun di 2013. Sedangkan untuk beban pokok perseroan menjadi Rp9,17 triliun di tahun lalu atau naik 4,56 persen dari posisi sebesar Rp8,77 triliun di 2013.
Adapun hingga akhir 2014, perseroan mencatat total aset menjadi Rp12,54 triliun, atau naik 42,82 persen dari posisi total aset sebesar Rp8,78 triliun di 2013.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News