Chief of Investment Officer Bahana TCW Investment Management Doni Firdaus mengatakan bahwa membaiknya perekonomian Indonesia akan memberi dampak positif bagi kinerja emiten dan kenaikan harga sahamnya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
"Dengan membaiknya pasar saham, kinerja reksa dana saham pun akan membaik dan dapat memberikan imbal hasil yang baik," katanya dikutip dari Antara, Selasa 9 Mei 2017.
Ia mengemukakan bahwa dalam dua tahun terakhir, indeks harga saham gabungan (IHSG) cenderung bergerak mendatar akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi menyusul turunnya harga komoditas dan melemahnya nilai tukar rupiah. Tetapi, sekarang sudah ada perbaikan.
"Sekarang mulai ada perbaikan harga komoditas dan stabilitas nilai tukar rupiah. Dampaknya terhadap perekonomian sudah mulai terlihat seperti pada sektor konsumer, terlihat ada pertumbuhan penjualan," paparnya.
Doni Firdaus juga mengatakan bahwa risiko-risiko dari domestik dan luar negeri yang berkurang, seperti pemilihan umum di Eropa, kebijakan Presiden AS Donald Trump yang mengacu pada pelemahan dolar AS sehingga baik untuk rupiah, serta situasi politik dalam negeri yang kondusif membuat pasar keuangan menarik termasuk bagi investor asing.
Hingga akhir April 2017, ia mengatakan bahwa dana investor asing di pasar saham mencapai sekitar Rp22 triliun, jauh lebih tinggi dibandingkan sepanjang 2016 yang sebesar Rp16,5 triliun. Nilai kapitalisasi BEI juga meningkat menjadi lebih dari Rp6.189 triliun.
Ia menambahkan bahwa katalis lain yang dapat mendongkrak kinerja pasar saham domestik adalah kemungkinan kenaikan peringkat kredit Indonesia menjadi investment grade dari lembaga pemeringkat Standard & Poor's (S&P). Sektor komsumer dan telekomunikasi dinilai yang menjanjikan pada tahun ini.
Doni Firdaus mengemukakan bahwa Bahana TCW memperkirakan hingga akhir 2017 ini IHSG dapat bertambah 17,6 persen. Dengan demikian, investasi pada saham atau reksa dana saham akan memberikan imbal hasil yang tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News