Ilustrasi. (FOTO: ANTARA)
Ilustrasi. (FOTO: ANTARA)

IFC Investasi Saham USD11 Juta ke Aneka Gas Industri

06 Oktober 2016 11:33
medcom.id, Jakarta: Anggota grup Bank Dunia, International Finance Corporation (IFC), ikut berpartisipasi pada Penawaran Umum Perdana (initial public offering/IPO) PT Aneka Gas Industri Tbk (AGI) melalui investasi saham sebesar USD11 juta.
 
Investasi saham itu rencananya akan digunakan untuk mendukung pembangunan pabrik dan fasilitas distribusi baru di berbagai kawasan di Indonesia termasuk di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara Barat.
 
Country Manager IFC Indonesia Azam Khan mengatakan investasi pada saham AGI dilakukan karena perusahaan gas terbesar di Indonesia itu mendukung kebutuhan konsumen dan mendorong sektor usaha kecil dan menengah (UKM).

"Perusahaan yang mendukung kebutuhan konsumen dan mendorong sektor UKM adalah kunci dalam penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, khususnya di daerah tertinggal," katanya, dalam keterangan tertulis di Jakarta, sebagaimana dikutip dari Antara, Kamis (6/10/2016).
 
AGI memproduksi berbagai jenis gas industri termasuk oksigen, nitrogen, argon dan lainnya untuk mendukung beragam sektor termasuk agrobisnis, produk konsumen, dan UKM.
 
Perusahaan itu juga menguasai lebih dari 30 persen dari keseluruhaan produksi gas industri, dengan posisi yang krusial di sektor kesehatan, di mana perusahaan memasok 75 persen dari kebutuhan gas medis, peralatan dan jasa terkait lainnya bagi rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya.
 
Dengan portofolio usaha yang beragam itu, Azam mengatakan perusahaan gas yang juga melayani sektor kesehatan perlu didukung guna meningkatkan akses kesehatan bagi seluruh rakyat.
 
"Perusahaan yang melayani sektor kesehatan adalah salah satu fokus penting bagi kami. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan akses kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia pada 2019," tambah dia.
 
Vice President Director AGI Rachmat Harsono mengklaim jadi satu-satunya perusahaan gas industri yang memiliki jaringan distribusi dengan jangkauan nasional.
 
"Kami memiliki posisi bersaing untuk dapat memenuhi permintaan yang kian meningkat di seluruh Indonesia, khususnya di daerah tertinggal," ujarnya.
 
Menurut Rachmat, melalui basis konsumen yang luas maka akan memberikan kesempatan berkontribusi bagi negara. "Basis konsumen kami yang luas dari sektor kesehatan, makanan dan minuman, hingga otomotif dan konstruksi, memberikan kesempatan bagi kami untuk dapat berkontribusi pada pertumbuhan nasional di berbagai spektrum," ujarnya.
 
IFC adalah anggota dari grup Bank Dunia yang merupakan institusi pembangunan global terbesar yang berfokus pada sektor swasta di negara berkembang. Hadir sejak 1968, lembaga itu telah membiayai dan memobilisasi investasi hingga lebih dari USD6,6 miliar untuk berbagai proyek sektor swasta.
 
Melalui kombinasi investasi dan jasa konsultasi, IFC bekerja untuk mengurangi dampak dari perubahan iklim, meningkatkan pendapatan di daerah pedesaan dan mempromosikan urbanisasi yang berkelanjutan di Indonesia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan