"Dalam perdagangan hari ini rupiah kemungkinan akan menguat tipis," kata Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Kamis, 5 Desember 2019.
Sementara dari eksternal, sentimen positif datang dari laporan berita bahwa Tiongkok dan AS bergerak lebih dekat pada kesepakatan perdagangan sebelum 15 Desember 2019.
Sedangkan dari dalam negeri, perkembangan ekonomi Indonesia mencatatkan tren positif, kendati dihadapkan pada gejolak ekonomi yang tengah melanda dunia. Jika dibandingkan ekonomi Indonesia masuk dalam peringkat tiga di antara negara-negara G20. Posisi Indonesia tersebut berada di bawah India dan Tiongkok.
Indonesia dapat menghadapi hantaman tersebut dengan memperkuat fiskal serta menjaga konsumsi dalam negeri.
Sementara itu, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini ada di kisaran 5,04-5,05 persen. Proyeksi tersebut meleset dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 5,3 persen.
Pemerintah tetap fokus memperbaiki daya kompetisi dan produktivitas ekonomi melalui kebijakan investasi, perdagangan dan pembangunan infrastruktur, serta perbaikan kualitas.
Ibrahim memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.080 per USD hingga Rp14.125 per USD. Pada pukul 10.46 WIB, rupiah menguat 11 poin atau 0,08 persen menjadi Rp14.094 per USD dari sebelumnya Rp14.105 per USD.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia menunjukkan rupiah menguat menjadi Rp14.094 per USD dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.125 per USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News