Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper memandang IHSG diyakini diperdagangkan di level support 6.295-6.311 dan resistance 6.338-6.349. Selain itu, lanjutnya, pelemahan dipicu oleh data perekonomian yang menunjukkan hasil kurang meyakinkan sehingga penguatan menjadi terbatas.
"Secara teknikal, indikator Stochastic bergerak di sekitar area overbought sehingga mengindikasikan potensi profit taking dalam jangka pendek," kata Dennies, seperti dikutip dari riset hariannya, Selasa, 10 September 2019.
Sementara itu, Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memproyeksikan indeks akan menguji penguatannya. Ia meramal indeks bergerak di level support 6.300 dan resistance 6.350. "Sentimen selanjutnya investor akan memerhatikan laporan pasar minyak bulanan OPEC, yang mencakup perkiraan permintaan dan perkiraan produksi yang akan dirilis," jelasnya.
Selain itu investor juga akan menunggu hasil pertemuan kebijakan ECB yang diharapkan dapat memutuskan penurunan suku bunga dan peninjauan semua opsi, termasuk stimulus lanjutan. "Dari dalam negeri investor akan terfokus pada data penjualan ritel yang diperkirakan naik menjadi 2,3 persen dari minus 1,8 persen diperiode sebelumnya," tukas Lanjar.
Beberapa saham yang direkomendasikan untuk investor hari ini adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).
Di sisi lain, pasar saham Amerika Serikat (AS) ditutup bervariasi pada Senin waktu setempat (Selasa WIB). Kondisi itu terjadi karena pasar terbebani oleh penurunan saham-saham layanan kesehatan, namun didukung oleh optimisme investor tentang potensi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS.
Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat sebanyak 38,05 poin atau 0,14 persen menjadi 26.835,51. Sedangkan S&P 500 turun sebanyak 0,28 poin atau 0,01 persen menjadi 2.978,43. Indeks Komposit Nasdaq turun 15,64 poin atau 0,19 persen menjadi 8.087,44.
Saham AT&T naik hampir 1,5 persen, setelah hedge fund A.E Elliott Management mengambil saham sebesar USD3,2 miliar di raksasa telekomunikasi AS. Manajemen Elliott mengatakan dalam suratnya kepada AT&T bahwa mereka berencana untuk membantu perusahaan telekomunikasi meningkatkan bisnisnya dan mewujudkan peningkatan nilai bersejarah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News