IHSG minus 46 poin menjadi 6.217 pada perdagangan Rabu, 6 November 2019. Indeks JII jatuh 3,84 poin dan LQ45 melemah 11,75 poin. Volume perdagangan sebesar 7,2 miliar lembar saham dengan nilai Rp6,9 triliun. Sebanyak 151 saham naik, 308 saham turun, dan 148 saham tak bergerak.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa waktu setempat ditutup relatif datar. Dow Jones naik 0,11 persen, S&P 500 berkurang 0,12 persen, dan Nasdaq naik 0,02 persen. Sentimen positif datang dari data ekonomi, yaitu ISM non-manufaktur Index Oktober yang tercatat 54,7 atau di atas konsensus 53,5.
Kondisi itu mengindikasikan ekonomi nonmanufaktur di AS masih cenderung ekspansif. Namun di sisi lain, investor menanti perkembangan dari perang dagang antara AS dan Tiongkok dengan dikabarkan kedua belah pihak sedang dalam proses memilih lokasi untuk menandatangani persetujuan kesepakatan dagang.
Kabar terakhir dari dalam negeri dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02 persen pada kuartal III-2019 tak menggembirakan bagi investor karena dinilai mensinyalkan adanya perlambatan ekonomi pada tahun ini. Kegiatan ekonomi dan investasi diperkirakan masih akan melemah pada tahun ini.
Bloomberg melansir mata uang rupiah melemah 53 poin menjadi Rp14.022 per USD. Yahoo Finance mencatat mata uang rupiah melemah 45 poin ke level Rp14.010 per USD. Bank Indonesia merekam mata uang rupiah menguat ke level Rp13.992 per USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News