IHSG ke level 6.298 atau naik sebesar 7,47 pada penutupan perdagangan Kamis, 29 Agustus 2019. Volume perdagangan sebesar 11,2 miliar lembar saham dengan nilai Rp6,1 triliun. Sebanyak 210 saham naik, 221 saham turun, dan 149 saham tak bergerak.
Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat sebesar 0,06 persen ke level 6.281,65. Delapan dari sepuluh indeks sektoral berakhir dalam zona hijau, sektor industri dasar dan barang konsumsi memimpin penguatan masing-masing sebesar lebih dari satu persen. Pelaku pasar asing membukukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp343 miliar.
Pada perdagangan Rabu waktu setempat bursa saham Wall Street ditutup dalam teritori positif, Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq menguat masing-masing sebesar satu persen, 0,65 persen, dan 0,38 persen. Penguatan tersebut ditopang oleh kenaikan saham energi dan keuangan yang rebound setelah kemarin melemah dikarenakan inversi yield US Treasury.
Selain itu pasar juga terlihat masih cukup kondisi karena tidak ada ketegangan perdagangan baru yang terjadi, meski Departemen Perdagangan AS kembali menegaskan bahwa AS akan melanjutkan rencana persiden Donald Trump untuk menaikkan tarif impor barang Tiongkok sebesar lima persen dan 15 persen pada 1 September dan 15 Desember 2019. IHSG pun diprediksi bergerak menguat terbatas dengan pergerakan di kisaran 6.244-6.329.
Bloomberg melansir mata uang rupiah naik 21,5 poin menjadi Rp14.237 per USD. Yahoo Finance mencatat mata uang rupiah naik 20 poin ke level Rp14.230 per USD. Bank Indonesia merekam mata uang rupiah menguat ke Rp14.254 per USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News