BEI (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa).
BEI (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa).

Aksi Demo 2 Desember Bisa Ganggu Pasar Saham

Dian Ihsan Siregar • 21 November 2016 18:59
medcom.id, Jakarta: Aksi demo terkait penistaan agama yang dijalankan Gubernur ‎nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok masih akan berlanjut. Kini Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) akan menjalankan aksi demo pada 2 Desember 2016 mendatang. Dalam agenda, pendemo menuntut Ahok‎ segera ditahan.
 
‎Rencana demo 2 Desember 2016 mendapat respon dari Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) David Sumual. Menurut dia, jika aksi demo terus terjadi, maka akan menuju ke krisis politik dan keamanan.
 
Kondisi itu akan memberikan pengaruh yang besar bagi pelaku pasar (investor) di Indonesia, baik domestik maupun asing. Maka dari itu, aksi demonstrasi ini harus diredam cepat oleh pemerintah.

"Kalau berlarut-larut demo, ada demo 2 Desember, agak heran juga yah. Kalau demo berlarut menuju ke krisis politik dan keamanan. Ini yang akan menjadi masalah, dan memberikan impact yang besar bagi investor," kata David kepada wartawan di Jakarta, Senin (21/11/2016).
 
Setelah terpengaruhnya investor, David menekankan, maka memberikan gesekan juga terhadap perekonomian Indonesia. Dengan keadaan itu, David mengharapkan demo yang akan dijalankan secara damai. ‎
 
"Jika demo dengan aksi damai, itu tidak berpengaruh besar. Premi risikonya masih kecil, masih ada kekhawatiran, tapi dikit," tegas David.
 
Tapi, lanjut David, jika aksi demo itu berjalan anarkis, nantinya akan memberi pengaruh bagi iklim investasi di Indonesia. ‎
 
"Mereka investor asing dan domestik‎ akan khawatir. Untuk demo 2 Desember nanti, investor wait and see. Dan juga tolong yang isu rush money juga menjadi momok saat ini," tutup David.
 
Sebelumnya, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) akan kembali menggelar aksi damai jilid III pada 2 Desember 2016.
 
P‎anglima Lapangan GNPF MUI, yang juga Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI), Munarman mengatakan, aksi damai dilakukan karena Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama hingga kini belum ditahan pasca-ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan