Wakil Presiden Direktur AGII Rachmat Harsono menegaskan dengan angka raihan dari dana IPO itu maka di tahun ini perseroan mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp300 miliar. Adapun anggaran ini akan dipergunakan untuk memperluas bisnis di masa mendatang.
"Total dana belanja modal Rp300 miliar tahun ini dan tahun depan. Tahun ini tidak sampai Rp100 miliar hanya Rp50 miliar hingga Rp60 miliar. Dananya ya dari dana IPO ini," ucap Rachmat, ditemui di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Rabu (28/9/2016).
Ia menjelaskan, dana belanja modal itu akan digunakan untuk melakukan ekspansi stasiun pengisian gas (filling station) dan membangun network perseroan. Diharapkan, target tersebut bisa terlaksana dengan baik dan nantinya memberi efek positif bagi laju bisnis.
Adapun perusahaan yang berada di bawah naungan Samator Group ini akan menggunakan dana belanja modal ke berbagai lini mulai terdiri dari dana ekspansi sebesar 40 persen, pembayaran utang 40 persen, dan modal kerja sebesar 20 persen.
Lebih lanjut, Rachmat mengklaim, investor asing memburu saham yang dilepas oleh perseroan. Banyaknya investor asing tersebut menjadi petanda baik bagi pasar modal Indonesia. Sebab, hal itu menunjukkan investor asing optimistis terhadap iklim investasi di Tanah Air, termasuk dengan iklim pasar modal yang kondusif.
"Terlebih lagi dengan Nawacita Presiden Joko Widodo untuk mengundang investor asing masuk ke dalam negeri," jelas Rachmat.
Aneka Gas telah berdiri sejak 1961. Perusahaan ini merupakan perusahaan gas industri pertama di Indonesia, yang sebelumnya milik Pemerintah Belanda. Pada 1971, Aneka Gas pernah menjadi BUMN, tetapi Indonesia kembali menjualnya ke perusahaan asing pada 1998. Saat ini, Aneka Gas menjadi perusahaan nasional di bawah naungan Samator Group.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News