Wakil Direktur MNC Investama Darma Putra menuturkan Right Issue akan terbagi menjadi dua, yaitu penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebesar Rp1,5 triliun dan non HMETD sebesar Rp500 miliar.
"Jumlah tergantung. Tapi untuk yang non HMETD sekitar Rp500 miliar dan HMETD itu sekitar Rp1,5 triiliun. Jadi total mungkin Rp2 triliun," kata Darma usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2015 perseroan di Gedung MNC Tower, Jakarta, Rabu (4/5/2016).
Darma menuturkan, right issue non HMETD sudah direncanakan pada 21 Mei 2015. Tapi rencana itu batal dilakukan, karena tidak sesuai dengan harga saham yang diharapkan.
"Kita batalkan karena saat itu, harganya di atas harga pasar sekarang, jadi tidak guna. Kita keluarkan lagi supaya harganya sesuai. Kalau jauh diatas harga pasar sekarang kan siapa yang mau beli," tutur Darma.
Melalui right issue non HMETD rencananya akan dilepas sebanyak-banyaknya 8 eprsen dari modal disetor, atau setara 3,112 miliar saham. Pelepasan saham itu dengan harga nomonal Rp100 per saham.
Adapun saham right issue HMETD, setidaknya akan dilepas sebanyak-banyaknya 8,558 miliar saham dengan harga nominal sebesar Rp100 per saham.
Hasil dana dari right issue, sambung Darma, akan disuntikan sebagai modal ke unit usaha. Selain itu, dana juga akan dilakukan untuk melakukan akuisisi beberapa perusahaan yang sedang diincar perseroan.
"Dana yang ada bisa kita lakukan untuk banyak hal. Bisa untuk akuisisi perusahaan yang sedang kita lihat dan injeksi modal ke anak usaha," terang Darma.
Tidak hanya sebatas right issue, rapat pun mengesahkan program pemberian hak opsi saham kepada manajemen dan karyawan perseroan (MESOP) sebanyak-banyaknya dua persen dari modal, atau setara 778,04 juta saham dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id